By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Akurat, Tajam dan TerpercayaAkurat, Tajam dan TerpercayaAkurat, Tajam dan Terpercaya
  • Nasional
    • Politik
    • Ekonomi
    • Sosial
    • Kabar Desa
  • Daerah
    • Ekonomi
    • Hankam
    • Hukum & Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Seni & Budaya
    • Budaya
    • Mistik
    • Seni
  • Sports
  • Lifestyle
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Selebrity
    • Wisata
    • Suara Tokoh
    • Opini
Reading: Pembangunan Infrastruktur Harus Berpihak Pada Masyarakat Agar Produktivitas Ekonomi Tercapai
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Akurat, Tajam dan TerpercayaAkurat, Tajam dan Terpercaya
  • Kuliner
  • Sports
  • Wisata
  • Nasional
    • Politik
    • Ekonomi
    • Sosial
    • Kabar Desa
  • Daerah
    • Ekonomi
    • Hankam
    • Hukum & Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
  • Internasional
  • Seni & Budaya
    • Budaya
    • Mistik
    • Seni
  • Sports
  • Lifestyle
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Selebrity
    • Wisata
    • Suara Tokoh
    • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Advertise
© 2024 Media Bhantaran News Network. AWLabs Design Company. All Rights Reserved.
Akurat, Tajam dan Terpercaya > Blog > Opini > Pembangunan Infrastruktur Harus Berpihak Pada Masyarakat Agar Produktivitas Ekonomi Tercapai
Opini

Pembangunan Infrastruktur Harus Berpihak Pada Masyarakat Agar Produktivitas Ekonomi Tercapai

admin
Last updated: Mei 27, 2020 11:36 pm
By admin 2 Min Read
Share
SHARE

arsip.bhantaran.com – Pembangunan infrastruktur yang terlalu ekspansif menuai berbagai kritikan.

Beberapa orang memandang, pembangunan ini menghabiskan anggaran hingga berpotensi menimbulkan defisit negara karena melonjaknya impor bahan baku.

Pakar pembangunan sosial UGM, Prof. Sunyoto Usman mengatakan, pembangunan infrastruktur perlu memperhatikan tiga poin penting, di antaranya bentuk, fungsi, dan sasaran.

Bentuk dalam hal ini berkaitan dengan domain fisik, dia mempertanyakan seperti apa infrastruktur yang dibangun?

“Pembangunan infrastruktur sudah pasti tinggi alokasi dananya. Teknologi dan kapasitas pasti memakan biaya yang tidak sedikit,” tuturnya kepada Kagama belum lama ini di ruang kerjanya.

Sementara fungsi infrastruktur, kata Sunyoto, berhubungan dengan kebijakan.

Pada umumnya fungsi tersebut dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi, pelayanan atau mobilitas, interaksi di bidang telekomunikasi, dan sebagainya.

Kemudian yang tak kalah penting yaitu sasaran pembangunan infrastruktur, mengacu pada pertanyaan “untuk siapa?”. Aspek ini acap kali diabaikan oleh pemerintah.

“Mungkin sekali pembangunan infrastruktur itu mahal. Kalau tujuannya untuk pemberdayaan, ini sebetulnya investasi yang produktif. Asalkan pembangunan ini berpihak kepada masyarakat,” ujarnya.

Berbeda jika pembangunan infrastruktur berpihak pada pengusaha atau pengembang, mahalnya biaya pembangunan itu menjadi persoalan.

Dia mencontohkan pembangunan jalan tol. Bila tujuannya hanya untuk memfasilitasi orang-orang yang bermobilisasi, biasanya hanya masyarakat kelas ekonomi atas saja yang bakal menikmati.

“Tapi beda kalau bangun jalan tol Semarang-Bantul. Ini membantu masyarakat Bantul mengekspor kerajinan UMKM-nya lewat pelabuhan di Semarang. Dan bisa impor bahan baku yang baik juga,” contohnya.

Umpanya lagi, kata Sunyoto, pembangunan bendungan. Sunyoto menjelaskan, pembangunan ini juga memakan biaya yang tidak sedikit, tetapi bila ini ditujukan untuk petani, maka akan menjadi produktif dan kata mahal tidak begitu jadi persoalan.

Guru Besar dari Sosiologi UGM itu meninggalkan catatan kritis kepada pemerintah, “Jangan hanya memikirkan seperti apa dan fungsinya, tetapi untuk siapa pembangunan infrastruktur itu,” tuturnya.

Pembangunan infrastruktur jelas memakan biaya banyak. Tujuan selama ini, mungkin salah satunya untuk pertumbuhan ekonomi.

Tetapi, pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan dari pembangunan infrastruktur itu, sebaiknya mendorong masyarakat menjadi produktif.

“Mahal itu, ketika orang tidak bisa memanfaatkan dengan baik apa yang dia (pemerintah) bangun?” tandasnya.[Red]

Resource : KAGAMA.CO

You Might Also Like

Membangun Support System untuk Diri Sendiri

Uang Kripto Versus Rupiah

Antara Taati PPKM Darurat dan Pemenuhan Gizi di Masa Pandemi

Menyoal Keterwakilan Dewan Pengawas LPP RRI

Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Mengerikan

Share This Article
Facebook Twitter Email Print
Previous Article Hari Jadi Kabupaten Lamongan ke-451 Dilaksanakan Secara Daring
Next Article Disdik Tuban Keluarkan Surat Edaran Perpanjangan Pembelajaran di Rumah
- Advertisement -
Ad image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Populer

Rapat Memanas, Petani Kedungsoko Tuntut Pemilihan Ulang Pengurus HIPPA dan Transparansi Keuangan
Headline
Kodim Bojonegoro Gelar Garjas Periodik I Tahun 2025
Uncategorized
Gubernur Jatim Minta Kepala Sekolah Jaga Integritas dalam SPMB
Pendidikan
Joko Widodo Alumnus UGM Angkatan Tahun 1980 Wisuda 1985
Headline
Kodim Bojonegoro Bantu Petani Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Berita
- Advertisement -
Ad image

BhantaranBhantaranBhantaran

Bhantaran

Akurat, Tajam dan Terpercaya

Kami adalah media online yang menyajikan berita yang tajam dan akurat untuk Anda.

Sumber Informasi Terpercaya

Terkini

  • Rapat Memanas, Petani Kedungsoko Tuntut Pemilihan Ulang Pengurus HIPPA dan Transparansi Keuangan
  • Kodim Bojonegoro Gelar Garjas Periodik I Tahun 2025

Afiliasi

Forum Indonesia
Forum Indonesia Banyuwangi
Forum Indonesia Tuban
Trans Indonesia

Link

Susunan Redaksi
Pedoman Media Siber
Kerahasiaan Pribadi
Tentang Kami
© 2024 Media Bhantara News Network. AWLabs Design. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?