arsip.bhantaran.com — Curah hujan tidak bisa menjadi satu-satunya penyebab terjadinya banjir dan longsor. Ada faktor lain yang mempengaruhi menjadi penyebab daya rusak luar biasa. Daya dukung ekosistem hutan menurun, kawasan penyangga makin berkurang, faktor inilah yang menyebabkan banjir, longsor dan menimbulkan banyak korban.
Pemerintah dalam hal ini harus serius membangun mitigasi bencana dengan program dan kebijakan yang memasukkan adaptasi dan mitigasi dalam kebijakan setiap provinsi dan kabupaten/kota, terutama yang daerah rawan bencana.
Sejak awal tahun 2021 ini, beragam bencana menimpa negeri ini mulai dari banjir, tanah longsor, puting beliung, dan gempa bumi.
Data dari BNPB sampai 26 Januari 2021 mencatat telah terjadi banjir 146 kejadian, longsor 35 kejadian, puting beliung 29 kejadian, gelombang pasang, abrasi dan gempa bumi masing-masing lima kejadian. Kemudian, kebakaran hutan dan lahan ada satu peristiwa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mencatat jumlah korban dari kejadian tersebut, 166 orang meninggal dunia, 965 luka-luka, satu orang hilang dan 800.000 lebih lain harus mengungsi.
Dari data tersebut, kita harus tahu dan paham betapa pentingnya menjaga lingkungan sekaligus memeliharanya agar bencana yang diakibatkan dari faktor lingkungan tidak makin meluas di negeri ini. Tentu, semua dimulai dari pribadi kita, juga pentingnya peran pemerintah untuk menegakkan hukum bagi perusak lingkungan, yang bisa merugikan banyak orang. Manfaatkan, pergunakan alam dengan kesadaran dan tanggung jawab, maka alam akan menjaga kehidupan didalamnya.
Penulis :
Suwignyo, SH
Ketua Koalisi Kawal Lingkungan Hidup Indonesia Lestari (KAWALI) Jawa Timur