arsip.bhantaran.com – Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Tunisia, K.H. Zuhairi Misrawi, mengharapkan kontribusi nyata 17.530 pelajar Indonesia yang terbesar di 18 negara kawasan Timur Tengah dan Afrika (Timtengka). Hal ini diungkap pada acara Sapa Dubes yang diselenggarakan secara virtual.
Gus Mis, sapaan akrab K.H. Zuhairi Misrawi, menilai para pelajar dan lulusan universitas Timur Tengah dan Afrika dapat mempelajari dinamika kurikulum pesantren.
“Kurikulum pesantren Indonesia itu bagus pada zamannya, namun ada baiknya para pelajar memberikan sumbangsih dan membagikan pengalaman yang lebih baik lagi kepada kurikulum tersebut,” katanya dalam acara Sapa Dubes Tunisia, 14 Oktober lalu.
Hal lainnya, Gus Mis juga menyarankan pelajar Indonesia di Timur Tengah dan Afrika mempelajari dinamika kawasan serta perubahan yang terjadi guna merefleksikan pengalaman yang dapat diterapkan di Indonesia. “Hanya orang-orang terpilih yang dapat kuliah di sini (kawasan Timur Tengah dan Afrika),”
Berdasarkan pengalaman saya, sambung Gus Mis, kita dapat mempelajari banyak hal. Termasuk memahami dinamika kawasan melalui diskusi Geopolitik. Seorang pelajar harus memahami tempat ia belajar dan senantiasa memperkuat bahasa.
Dari pengalaman yang diperoleh itu, diharapkan pelajar Indonesia di negara Timur Tengah dan Afrika dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi nyata masyarakat Indonesia di masa mendatang. “Memberikan kontribusi nyata bagi nusa dan bangsa,” tegas Gus Mis.
Sekadar informasi. Program unggulan Sapa Dubes merupakan kegiatan utama yang dirancang oleh Kabinet Diplomasi, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika. Tujuannya, untuk meningkatkan sinergisitas antara organisasi dan pemerintah Indonesia di luar negeri dalam berbagai hal. Termasuk pendidikan. (PPI/bn)