TUBAN, arsip.bhantaran.com – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE bersama Kapolres Tuban AKBP Darman, dan Dandim 0811/Tuban Letkol Inf. Suhada Erwin meninjau pelaksanaan vaksinasi di empat kecamatan, yaitu Montong, Singgahan, Bangilan, dan Kenduruan. Kamis, (27/01/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Mas Bupati mengapresiasi warga yang antusias melakukan vaksinasi baik dosis pertama, kedua, hingga dosis ke tiga atau booster. “Saya senang sekali masyarakat antusias, dari mulai anak-anak hingga lansia,” ungkap Mas Bupati.
Mas Bupati juga mengatakan, langkah percepatan vaksinasi akan terus dilakukan guna menghalau datangnya varian baru Omicron. Serapan vaksinasi Kabupaten Tuban hingga saat ini juga tergolong tinggi. Cakupan vaksinasi Kabupaten Tuban per tanggal 27 Januari 2022 pukul 08.00 wib, dosis pertama sejumlah 86,48 %, dosis ke dua 57,72 %, dan dosis ke tiga 1,95 %. “Ini adalah buah hasil dari kerjasama yang baik antara Pemkab dengan TNI/Polri dalam percepatan vaksinasi,” ucap Mas Bupati.
Mas Bupati juga meminta masyarakat berdoa bersama agar Omicron tidak masuk ke Kabupaten Tuban. Selain ber doa, juga harus ikut program vaksinasi dan tertib melaksanakan 5M.
Adapun pelaksanaan vaksinasi di Desa Kedungjambangan Kecamatan Bangilan dilakukan di balai desa setempat. Dinas Kesehatan menyediakan setidaknya 100 dosis jenis Sinovac dan 30 jenis Pfizer. Untuk Desa Lajo Kidul Kecamatan Singgahan, menyediakan 200 untuk Pfizer, dan 150 untuk Sinovac. Untuk Desa Sidohasri Kecamatan Kenduruan, Pfizer 42 dosis, serta Sinovac 80 dosis, dan terakhir, Desa Talangkembar Kecamatan Montong ada 136 dosis jenis Sinovac yang dilaksanakan di MI Toriqotul Falah.
Usai memantau pelaksanaan vaksinasi di beberapa kecamatan, Mas Bupati mengikuti kegiatan Gerakan Menanam 1000 Tanaman Produktif di Desa Tawaran Kecamatan Kenduruan KPH Kebonharjo.
Di kesempatan tersebut, Mas Bupati ikut menanam pohon lengkeng bersama Forkopimda dan masyararakat setempat, juga berdialog dengan warga untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Mas Bupati menyampaikan, gerakan menanam 1000 pohon tersebut merupakan kerjasama antara Perhutani dengan Pemkab Tuban sebagai upaya penyelamatan hutan dan penanggulangan banjir. Selain itu, juga untuk menjalankan program pemanfaatan tanaman perhutani untuk ekonomi warga, dengan menanam jenis tanaman produktif seperti buah lengkeng, alpukat, belimbing, durian, nangka, dan jambu. “Jadi selain kita menghijaukan kembali hutan, juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan,” tuturnya.
Mas Bupati mengingatkan kepada masyarakat agar mau berkomitmen untuk merawat tanaman tersebut agar tumbuh menjadi pohon yang berbuah banyak dan rindang, serta bisa menjadi sumber air baru dan memproduksi udara yang sejuk. Menurut Mas Bupati, pohon adalah sebuah warisan paling mahal untun anak cucu, sebagai cadangan air dan udara di masa mendatang. “Saat ini mungkin kita belum bisa menikmati hasilnya, akan tetapi hutan yang hijau akan menjadi kado paling berharga untuk generasi anak dan cucu kita nanti,” jelas Mas Bupati.
Mas Bupati menilai, komitmen dari masyarakat untuk menjaga dan merawat pohon yang telah di tanam sangat penting. Kedepan, melalui Pemdes harus membangun kerjasama dengan Perhutani secara legal sebagai landasan kewajiban untuk menjaga pohon-pohon yang ditanam. “Kedepan harus ada MOU dengan Perhutani, agar komitmen ini berjalan dengan baik,” tutup Mas Bupati. (MCT/bn)