Ahli Gizi RSA UGM, Okta Haksaica Sulistiyo, S.Gz. memandang diet Mediterania dan diet pada hipertensi baik untuk menjaga kesehatan jantung. Foto: Kompas
YOGYAKARTA, arsip.bhantaran.com – Menjaga kesehatan pada masa pandemi Covid-19 merupakan hal yang penting.
Sebab, untuk saat ini, virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 hanya bisa dilawan dengan daya tahan tubuh (imunitas).
Daya tahan tubuh yang baik bisa muncul jika tubuh sehat.
Asas ini berlaku untuk semua orang, lebih-lebih bagi mereka yang memiliki penyakit tertentu seperti jantung.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC, mengkategorikan penyakit jantung sebagai satu dari delapan penyakit yang berisiko terhadap Covid-19.
Dokter Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Firman Fauzan Arief L., Sp.JP. pun sependapat akan hal tersebut.
“Terdapat keterkaitan antara Covid-19 dengan kesehatan sistem kardiovaskuler manusia,” kata Firman, dalam webinar Jantung Sehat, Aktivitas Lancar yang digelar RSA UGM, Selasa (29/9/2020).
“Hal itu tepatnya dapat menyumbat 90 persen diameter pembuluh darah. Sehingga infeksi Covid-19 dapat memperparah serangan jantung koroner,” jelas pria yang lulus dari Program Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah FK-KMK UGM pada 2016.
Firman menambahkan, Covid-19 juga mampu menimbulkan gumpalan di pembuluh darah yang dapat menyumbat paru-paru. Dampaknya bisa berisiko fatal bagi manusia.
Dia juga percaya bahwa aktivitas merokok disertai Covid-19 dapat memperparah serangan jantung koroner.
Adapun ahli Gizi RSA UGM, Okta Haksaica Sulistiyo, S.Gz. menyarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan antioksidan tinggi.
Makanan dengan antioksidan akan menurunkan stres oksidatif, risiko hipertensi, dan penyakit jantung lainnya.
Selain makanan dengan antioksidan tinggi, Okta menganjurkan konsumsi makanan rendah natrium (pengolahannya sederhana), kacang-kacangan, biji-bijian, buah, dan sayuran.
“Serta sumber protein seperti ikan dan seafood. Kurangi juga konsumsi daging merah tanpa lemak,” tutur Okta.
Alumnus Ilmu Gizi UGM angkatan 2006 ini juga memberi rekomendasi beberapa diet sebagai langkah preventif penyakit kardiovaskuler.
Hal itu yakni diet rendah lemak, diet rendah karbohidrat, diet Mediterranean, dan dietary approaches to stop hypertension (DASH).
“Paling disarankan adalah DASH dan diet Mediterranean karena keduanya adalah vaskuler protektif,” ucap Okta.
Untuk diketahui, diet Mediterranean adalah diet yang merujuk pada pola makan tradisional orang-orang Mediterania tempo dulu.
Orang-orang Mediterania yakni mereka yang tinggal di sekitar Laut Mediterania, seperti Yunani, Italia, dan Spanyol.
Mereka biasa mengonsumsi makanan segar, musiman, dan dari daerah setempat (lokal).
Misalnya, sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Serta susu, daging unggas, telur, dan makanan laut juga dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Adapun DASH atau dalam bahasa Indonesia disebut diet pada hipertensi, bertujuan mencegah peningkatan tekanan darah.
Menu makanan yang disarankan pada diet ini kurang lebih sama dengan diet orang Mediterania.
Namun, yang lebih ditekankan adalah pembatasan pada konsumsi natrium.
Baik itu dalam bentuk garam maupun sodium tinggi yang terkandung dalam makanan kaleng dan makanan cepat saji. (Kagama.co/bn)