LAMONGAN, arsip.bhantaran.com – Satu rumah di Kabupaten Lamongan ludes dilalap, pada Sabtu (16/7/2022) Beruntung, seorang kakek berumur 80 tahun yang saat itu berada di rumah berhasil selamat.
Kakek tersebut bernama Slamet, penghuni rumah di Desa Jubelkidul, Kecamatan Sugio, Lamongan. Saat rumahnya terbakar, menantunya, Umar Usman (55), sedang pergi ke sawah sedangkan anaknya pergi belanja ke pasar Babat.
Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro mengatakan, akibat insiden kebakaran ini, rumah korban rata dengan tanah. Hanya tersisa puing-puing sisa bangunan yang sudah menjadi arang.
“Rumah ludes. Ada uang tunai senilai Rp7 juta, 12 sertifikat dan ijazah yang ikut terbakar. Bahkan gabah sebanyak 1 ton habis tak tersisa. Total kerugian ditaksir Rp250 juta. Dugaan kuatnya, kebakaran itu akibat terjadinya korsleting listrik,” ujar Anton, Sabtu (16/7/2022).
Lebih lanjut, Anton menyampaikan bahwa, kebakaran ini pertama kali diketahui oleh Suliani (50). Sontak, ia pun langaung berteriak meminta tolong kepada warga setempat untuk membantu menyelamatkan kakek Slamet yang masih berada di rumah tersebut.
Mendengar teriakan Suliani, para tetangga langsung berduyun-duyun menuju ke lokasi. Untung saja, kakek Slamet berhasil diselamatkan tepat waktu sebelum api menggerogoti seluruh bangunan rumah tersebut.
Sementara itu, saksi lain bernama Adi Purnomo (40) mengaku, pemadaman api di rumah berbahan kayu jati ini dilakukan menggunakan alat seadanya dan sumber air yang ada di lingkungan sekitar.
Lantaran sumber air begitu minim, tambah Adi, upaya pemadaman yang dilakukan pun masih kalah cepat dengan menjalarnya api. Apalagi, angin yang berhembus saat itu sangat kencang.
“Anginnya kencang, warga memadamkan api menggunakan alat seadanya,” ujar Adi.
Selang sejenak, petugas Damkar tiba di lokasi. Para petugas akhirnya segera melakukan pembasahan untuk memastikan agar bara api tak kembali muncul. Api berhasil dijinakkan dan tak sampai menyambar ke rumah terdekat.
Dalam kesempatan yang sama, anggota kepolisian yang datang ke lokasi juga memasang garis polisi di lokasi kejadian.
Dalam kesempatan yang sama, umar mengatakan bahwa ia bersama anggota keluarganya untuk sementara akan tinggal di rumah saudaranya. Ia mengaku bingung dan tak tahu sampai kapan ia bisa membangun rumahnya kembali.
“Belum tahun kapan bisa bangun, yang penting keluarga aman dulu,” tandasnya.
Resaurce:Beritajatim.com