TUBAN, arsip.bhantaran.com – Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tuban kini sudah mulai menunjukkan geliat dari keterpurukan akibat imbas pandemi Covid-19 yang melanda seantero lebih dari 2 tahun.
Seperti halnya yang di alami Siti Musyarofah (47), pengusaha keripik pisang asal Dusun Pagak Desa Pandanagung Kecamatan Soko Kabupaten Tuban yang usahanya sempat terpuruk akibat dampak virus Corona.
Usaha home industri pembuatan keripik pisang yang sudah dirintis mulai tahun 2015 kini kembali menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Siti Musyarofah kini sudah memiliki 5 karyawan bagian produksi dan pemasaran.
“Alhamdulillah Mas, order keripik pisang produksi kami kini sudah merambah wilayah Tuban, Bojonegoro dan Lamongan,” tandas Siti Musyarofah saat ditemui wartawan Bhantaran.com di lokasi usahanya di Pandanagung Soko Tuban (11/7).
Menurut Mujiyanto, salah seorang karyawan bagian produksi, omzet penjualan keripik pisang buatannya bisa mencapai 20 juta sebulan dalam 3 bulan terakhir ini semenjak masa pandemi Covid-19 sudah mulai menurun.
“Omzet penjualan kami alhamdulillah mengalami peningkatan, Mas. Produk keripik pisang kami juga sudah bisa diperoleh di minimarket dan toko maupun di warung-warung. Namun, kendala kami masih butuh suntikan modal usaha atau kredit lunak untuk pengembangan usaha kami ini,” ujar Mujiyanto yang juga ikut mengelola usaha keripik pisang tersebut.
Mujiyanto menambahkan, usaha pembuatan keripik pisang yang dirintis semenjak 7 tahun yang lalu, pernah mendapat binaan dan penghargaan dari perusahaan Exxon Mobil.
“Disamping itu, usaha kami juga pernah mendapat binaan dari Dinas terkait dan sudah mendapatkan izin PIRT dari instansi terkait (Dinkes Tuban, Red),” tandas Mujiyanto sambil menunjukkan sertifikat penghargaan dan surat legalitas usahanya. (hadi/red/bn)