SURABAYA, arsip.bhantaran.com – Mendengkur jangan diartikan sebagai kondisi tidur yang nyenyak. Sebab kebiasaan mendengkur justru dapat menjadi tanda adanya gangguan pernapasan ketika tidur.
Gangguan henti napas saat tidur atau obstructive sleep apnea (OSA) adalah kejadian berhentinya napas lebih dari 10 detik yang terjadi secara berulang sepanjang seseorang tidur.
Terdapat sejumlah tanda dari gangguan ini, salah satunya yaitu mendengkur. Memang pada kondisi tertentu, mendengkur atau ngorok dapat dikatakan normal.
Namun, jika mendengkur yang dialami frekuensinya tinggi sehingga sampai menyebabkan hipoksia atau kadar oksigen dalam tubuh menurun, itu perlu diwaspadai.
Dilansir dari healthy.com akan muncul gejala atau tanda lain dari OSA. Berikut ini adalah gejala lain dari gangguan henti napas saat tidur.
Pertama, mendengkur. Setidaknya ada empat pola mendengkur antara lain. Mendengkur ringan, yang terjadi bila seseorang hanya tidur terlentang, tak disertai henti nafas (apnea) dan tidak mengantuk di siang hari.
Selanjutnya mendengkur yang menetap pada semua posisi tidur tanpa henti nafas juga tidak mengantuk pada siang hari. Mendengkur yang menetap dengan beberapa episode henti nafas dan mengantuk pada siang hari. OSA (Obstructive Sleep Apnea) yaitu mengorok dan mengalami jalan nafas tertutup.
Tanda kedua seseorang yang mengalami OSA akan mengantuk berlebihan saat siang hari dan sakit kepala pada pagi hari. Hal ini menyebabkan daya ingat berkurang dan sulit konsentrasi.
Ketiga, berat badan meningkat. Orang gemuk dengan leher pendek biasanya tidurnya ngorok, karena terdapat penggumpalan lemak yang menghambat saluran nafas. Hal itu yang membuat berat badan jadi meningkat. Dampak dari hal ini akan menjadi sulit menurunkan berat badan.
Keempat, mudah lelah, mulut terasa kering dan sakit tenggorokan. Hal ini berdampak jangka panjang untuk merasa depresi dan cemas berat. Hal itu terjadi karena orang yang mengorok biasanya seringkali terbangun di malam hari.
Keadaan seperti ini tentu saja bisa mempengaruhi kesehatan tubuh, karena tubuh tak memiliki kesempatan untuk istirahat dengan baik. Akibatnya, bisa mempengaruhi libidonya yang jadi penyebab cemas berat.
Resource : Beritajatim.com