arsip.bhantaran.com — Etnomedisin merupakan salah satu perkembangan bidang Ilmu Antropologi yang juga berkaitan dengan Sains atau Etnosains. Bidang ini mengulas berbagai cara dan pengobatan medis yang dilakukan oleh masyarakat yang masih sangat kental dengan budaya sehingga setiap penanganan medis memiliki maksud dan nilai budaya tersendiri. Pembahasan terkait Etnomedisin ini sangat menarik untuk diulas lebih dalam seperti nilai kebudayaan hingga efektifitas pengobatan itu sendiri.
Potensi Etnomedisin di Indonesia cukup tinggi. Salah satunya adalah Jamo yaitu sebutan jamu atau ramuan herbal bagi orang Madura. Untuk memfasilitasi pengembangan ilmu Etnomedisin Fakultas Ilmu Budaya UGM menggelar Kajian Antropologi Indonesia bertemakan “Jamo : Etnomedisin Orang Madura pada Senin (30/8).
Dalam pemaparan kajian Jamo, Dr. Ekna Satriyati, S.S., M.Hum, dosen Fakultas Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo, menyampaikan Jamo dipercaya oleh masyarakat dapat menjaga kesehatan badan dan batin, menyembuhkan sakit badan dan batin.
“Terdapat 95 jenis bahan herbal yang digunakan untuk berbagai ramuan jamu Madura,” tambah Ekna.
Dr. Atik Triratnawati, M.A, dosen Antropologi FIB UGM, dalam paparannya menjelaskan Jamo saat ini dianggap oleh masyarakat sebagai alternatif pengobatan yang alami. Selain itu, bisnis jamu ini masih dianggap menggiurkan bagi segenap pihak sehingga bagi orang awam perlu adanya edukasi terkait bagaimana cara membedakan jamu Madura yang asli dan palsu.
“Kajian Etnomedisin ini kaitannya dengan bagaimana upaya merasionalkan atau mengilmiahkan obat-obatan yang tradisional,” tutur Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A., M.Phil, Guru Besar Antropologi FIB UGM.
Melihat potensi Etnomedisin yang cukup tinggi di Indonesia harapannya jamu dan ramuan di Indonesia ini dapat terus dieksplorasi terkait keefektifannya secara empirik. Dalam tanggapannya, Prof. Heddy menjelaskan saat ini jamu atau ramuan diklasifikan berbeda dengan obat farmasi yang saat ini berkembang.
Harapannya, dengan adanya berbagai kajian Etnomedisin diharapkan dapat mengeksplorasi jamu dan ramuan dengan penelitian sehingga jamu atau ramuan ini dapat menjadi alternatif pengobatan yang memang dapat teruji secara saintifik khasiatnya.
Sumber : ugm.ac.id