Pengungsi Merapi di Barak Pengungsian Purwobinangun dicek suhu tubuh dulu sebelum masuk ke pengungsian
YOGYAKARTA, arsip.bhantaran.com – Sebanyak 140 orang pengungsi masih bertahan di tempat pengungsian di DIY.
Mereka sebanyak 140 orang tersebar di dua titik di barak pengungsian di Purwobinangun dan Huntap Plosokerep.
“Sebanyak 140 orang pengungsi yang bertahan di dua tempat pengungsian,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana, Jumat (29/1/2021)
Mereka dari Turgo, tinggal di Barak Purwobinangun Jumlahnya sebanyak 130 orang yang sebagian besar adalah kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, lansia, dan anak-anak.
Kemudian sebagiannya lagi dari Ngrangkah, Umbulharjo sebanyak satu keluarga terdiri dari 10 jiwa, tinggal di Hunian Tetap (Huntap) Plosokerep.
Sementara di Glagaharjo, saat ini sudah kosong.
“Sampai sore ini masih tetap, tak ada penambahan. Ada satu KK (10 jiwa ) dari Ngrangkah, Umbulharjo, di Huntap Plosokerep. Yang Glagaharjo sudah kosong,” katanya.
Biwara mengatakan, sebagian warga memang mengungsi karena faktor psikologis, seperti Turgo, mengalihkan diri ke tempat yang dinilai mereka lebih aman.
“Terkait dengan warga, kemudian ada masyarakat yang di wilayah tertentu karena faktor psikologis, misalnya di Turgo yang paling depan, paling lokasinya, kemudian mengalih diri ke lebih aman, lebih jauh dari tempat itu. Itu ada beberapa di Turgo. Yang lain saya rasa kondusif tak terlalu,” katanya.
Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Relawan yang Melayani Pengungsi Merapi Jalani Swab Antigen
Untuk sebagian warga di Turgo sendiri akan mengungsi ke Purwobinangun.
Hanya sebagian warga yang secara psikologis, mereka merasa lebih aman dengan tinggal di sana.
Logistik pun telah disiapkan.
Stok logistik terus dijaga mengikuti perkembangan yang ada.
Pihaknya pun meminta segenap warga untuk terus memantau informasi dari BPPTKG terkait kondisi Gunung Merapi.
Ia berharap warga tak panik dan tetap waspada dengan kondisi sekarang ini.
Sampai saat ini kondisi masih aman, karena masih di luar radius bahaya yang direkomendasikan. Sumber : Tribunjogja.com