Bojonegoro, Bhantaran.com – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar kegiatan pembinaan dan pengembangan perikanan tahun 2019 dengan sasaran Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Kecamatan Bubulan, Senin (25/11/2019)
Pemkab melihat hal ini bisa menjadi peluang bagi masyarakat untuk menjadikan potensi ekonomi, dengan membudidayakan ikan untuk kemudian dijual sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Disamping itu Ikan merupakan sumber hewani yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sehingga ikan memiliki manfaat yang banyak sebagai sumber gizi bagi manusia. Maka dari itu kebutuhan manusia akan ikan juga cukup besar sebagai pemenuhan gizi.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Dinas Peternakan dan Perikanan, jajaran Muspika Kecamatan Bubulan, serta PAC Muslimat Kecamatan Bubulan.
Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Catur Rahayu, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 40 orang dari 5 ranting, dan direncanakan bakal berlangsung selama 2 hari. Dihari pertama dilaksanakan kegiatan paparan teknis budidaya lele, praktek pembuatan kolam terpal, serta memberikan bahan percontohan terdiri dari terpal, contoh pakan, benih ikan lele sebanyak 2000 ekor, Ucapnya.
” Kemudian di hari kedua, akan melakukan kunjungan ke kelompok perikanan di Banjarsari Kecamatan Trucuk. Selain itu, kegiatan ini untuk memberikan semangat agar para perempuan mampu untuk mengembangkan diri melalui usaha perikanan, ” ungkapnya
Tak hanya itu, lanjut Catur, agenda ini juga sekaligus untuk memberikan keterampilan kepada ibu tentang budidaya ikan lele. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya kaum hawa, jelasnya.
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para ibu supaya bisa menggali potensi perempuan untuk bisa berwirausaha. Pembentukan kelompok adalah untuk mendeliver atau melaksanakan program dari Pemerintah Kabupaten. Terangnya.
Diharapkan setelah kegiatan akan ada hasil dari pelatihan. Jangan sampai setelah pelatihan kelompok yang sudah terbentuk tidak langsung bubar, tapi harus ada tindak lanjutnya dari kegiatan ini. Sehingga ibu-ibu bisa mandiri dalam berwira usaha, harap Anna.(ed)