SURABAYA, arsip.bhantaran.com – Sebuah kabar duka datang dari Liga 1 Indonesia 2022 antara Persebaya dan Arema. Pertandingan yang berlangsung Sabtu (1/9) malam itu berakhir ricuh. Setelah wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan dengan kemenangan Persebaya 3-2 atas Arema, suporter Arema yang kecewa turun ke lapangan.
Atas aksi tersebut, polisi merespon mereka dengan menembakkan gas air mata. Nahas, kekisruhan makin memanas dan suporter berlarian untuk menghindari tembakan gas air mata. Namun, kondisi itu membuat mereka saling berdesakan, bahkan saling injak yang berakhir dengan tewasnya lebih dari 127 korban Jiwa. Sebenarnya, bolehkah polisi menggunakan gas air mata di dalam stadion untuk melerai kerusuhan?
Menurut regulasi keamanan dan keselamatan stadion yang dikeluarkan oleh FIFA, Federasi Sepak Bola Internasional. Sejatinya, polisi dan steward yang ditugaskan untuk melindungi pemain, official dan ketertiban umum di stadion tidak diperkenankan untuk membawa senjata api dan atau gas pengendali massa.
Hal itu termuat pada Pasal 19 poin b di buku Regulasi Keamanan dan Keselamatan FIFA yang bunyinya.
“ Tidak ada senjata api atau ‘gas pengendali massa’ yang boleh dibawa atau digunakan”
Itulah bunyi peraturan FIFA terkait penggunaan gas air mata di area atau di dalam stadion.
Meski kabar ini menyisakan duka, namun sebetulnya pertandingan Liga 1 Indonesia kemarin adalah sejarah bagi Persebaya. Sebab, ini adalah kali pertama Persebaya menang atas Arema di kandang Singo Edan setelah 23 tahun. Waktu yang cukup lama untuk menorehkan sejarah ini.
Total 3 gol yang berhasil dicetak oleh Persebaya melalui pemain, Silvio Junior, Leo Lelis dan Sho Yamamoto. Kali di babak pertama pertandingan, Bajol Ijo lebih dulu unggul sebagai tim tamu. Silvio menembakkan bola ke gawang Arema pada menit ke-8 dan gol.
Lalu, di menit ke-32 Persebaya berhasil menggandakan skor melalui tendangan bebas Hugor Vidal yang berhasil dieksekusi dengan sempurna oleh Leo Lelis. Gol ke-3 terjadi di menit ke-51, dimana Sho Yamamoto menjadi eksekutor.
Sementara, rivalnya Arema berhasil mendapat skor 2 angka, setelah Abel Camara mampu menembus lini pertahanan Persebaya di menit ke-43. Tak butuh waktu lama, Singo Edan berhasil menipiskan skor. Lagi-lagi lewat gol Abel Camara. (bj/bn)