LAMONGAN, arsip.bhantaran.com — Memiliki desa yang makmur, kualitas hidup masyarakat yang sejahtera, serta infrastruktur yang memadai merupakan konsep desa berdaya yang diimpikan seluruh masyarakat. Untuk mewujudkan desa berdaya itu berbagai langkah strategis dilakukan oleh Pemkab Lamongan.
Mulai dari pendekatan terintegrasi yaitu program capacity building (pembinaan masyarakat), ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga kesiapsiagaan bencana serta berkolaborasi dengan pihak lain terutama pemerintah desa.
Dengan berbagai upaya itu, status desa mandiri di Kabupaten Lamongan tahun 2022 menjadi 97 desa atau naik 185,29 persen dari tahun lalu 34 desa. Capaian ini berdasarkan hasil pemutakhiran data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022 yang dilakukan secara mandiri oleh perangkat desa dengan dipandu serta dibimbing Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) serta Tim Pendamping Profesional Program Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Desa (TPP P3MD) Kabupaten Lamongan.
Seperti yang diungkapkan Koordinator P3MD, Moh Mukhlish saat melakukan audiensi dengan Bupati Lamongan @yuhronur_yes, Selasa (14/6) di Pemkab Lamongan mengatakan, dari 462 desa di Kabupaten Lamongan, 97 diantaranya dinyatakan berstatus mandiri, 189 desa berstatus maju, dan 176 berstatus desa berkembang.
“Status kemajuan dan kemandirian desa adalah ukuran pengklasifikasian desa dalam rangka menentukan intervensi baik anggaran maupun kebijakan pembangunan desa,” ucap Mukhlish.
Mukhlish juga menambahkan, dengan predikat desa mandiri itu, banyak sekali keuntungan yang diperoleh desa, diantaranya yakni penambahan alokasi dana yang dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak perekonomian desa.
“Apapun reputasinya, desa wajib diakui semua pihak terutama pemerintah. Dengan berstatus desa mandiri jelas memiliki hak istimewa, dari Pemerintah Pusat adalah pemberian Dana Desa yang selalu meningkat, kemudian alokasi afirmasi 1 persen dan alokasi kinerja 3 persen. Sementara dari pemerintah daerah ada tambahan alokasi dana 100 juta untuk desa berdaya, yakni desa yang masuk kategori desa mandiri dari presentase nilai tertinggi dari 462 desa di Lamongan,” imbuhnya. (Pro/bn)