GRESIK, arsip.bhantaran.com – Tidak hanya daratan saja yang bisa menghasilkan pertanian melimpah. Pertanian Pulau Bawean, Gresik ternyata mampu menghasilkan produksi pertanian yang melimpah seperti tanaman padi.
Tahun lalu, produksi pertanian di pulau puteri sebutan nama Pulau Bawean produksi padi mencapai 41.339 ton. Sementara padi menjadi beras mencapai 331 ton. Sedangkan untuk padi yang diselep 21.328 ton.
“Dari semua itu kami pernah surplus cukup besar. Produksi pertanian di Pulau Bawean bisa ditingkatkan asal ada tambahan penyuluh pertanian,” ujar Ketua Gabungan Kelompok Pertanian (Gapoktan) Pulau Bawean, Abdul Hamid, Rabu (1/06/2022).
Diakui Abdul Hamid, saat ini penyuluh pertanian hanya dua orang dengan membawahi wilayah kerja 30 desa yang tersebar di Pulau Bawean.
“Kalau bisa penyuluh pertanian di daerah kami ditambahi lagi mengingat produksi pertanian di Pulau Bawean selalu meningkat,” katanya.
Kordinator UPT Penyuluh Pertanian Bawean Mardiah menyatakan jumlah Gapoktan di Bawean sebanyak 30 Gapoktan, 116 Poktan Kecamatan Sangkapura dan 254 Poktan Kecamatan Tambak. Total keseluruhan 400 Poktan dan Gapoktan sedangkan jumlah petugas penyuluh cuma dua orang.
“Untuk penyuluh di Bawean tolong diperhatikan untuk penambahan tenaga sebab tahun depan saya sudah Purna tugas,” ungkapnya.
Sementara Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau akrab dipanggil Gus Yani menuturkan, terkait dengan lahan pertanian. Saat ini, Lahan Sawah Dilindungi (LSD) yang sudah ditentukan oleh Kementrian ATR BPN maka tidak boleh diperuntukkan yang lain, perlu diketahui di Bawean ada sekitar 3400 Hektare Lahan Sawah Dilindungi (LSD).
“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi penyuluh dan gapoktan terkait LSD yang sudah dicanangkan oleh kementrian ATR BPN yang bertujuan untuk peningkatan produktivitas pertanian,” tuturnya.
Ia menambahkan, mengenai sektor pertanian yang ada di Pulau Bawean termasuk faktor irigasi yang menjadi variabel penting untuk peningkatan produktivitas padi.
“Ini perlu langkah cerdas dalam membangun irigasi, jadi jangan sampai proyek irigasi dibangun di lokasi diluar LSD,” imbuhnya.
Menanggapi hal ini Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Gresik menyatakan dirinya berharap ada peningkatan produktivitas melalui inovasi, atau terobosan pada sektor pertanian agar bisa melakukan panen tidak hanya satu kali namun kalau bisa dapat dilakukan panen dua hingga tiga kali.
“Perlu sinergitas antara pemerintah daerah, Gapoktan dan penyuluh pertanian,” pungkasnya.
Resaurce: Beritajatim.com