SURABAYA, arsip.bhantaran.com – Tim futsal Jatim berada di Grup B bersama Jabar, Maluku Utara, Sulsel, dan Banten pada PON XX/2021 Papua. Sedang Grup A ditempati tuan rumah Papua, Sumut, Bangka, Kalbar, dan NTB.
Meskipun berada di “grup neraka”, tetapi Jatim tetap optimis bakal mampu bersaing dengan tim-tim lain. “Percuma kita datang jauh-jauh ke Papua kalau hanya untuk pesiar atau rekreasi. Jadi, Jatim tetap optimistis bakal mampu bersaing dengan semua lawan yang bakal kita hadapi,” kata Sekretaris Tim Futsal Jatim Hefrery, Senin (20/9/2021).
Bahkan, menurut Hefrery, tim futsal Jatim manargetkan menang di semua laga yang akan dilakoni di Grup B agar langkah selanjutnya lebih mulus.
Diakui hal itu tidaklah mudah. Sebab, Jabar merupakan tim juara bertahan dan Maluku Utara runner-up pada PON XIX di Jabar pada tahun 2016.
“Hampir semua pemain Jabar pernah bermain di Liga Pro. Dari 14 pemain yang dibawa, hanya dua yang bukan pemain Liga Pro. Jadi, kalau dilihat dari materi pemain, Jabar merupakan tim yang paling berpengalaman dan rata-rata pernah masuk timnas,” ungkapnya.
Demikian pula Maluku Utara. Meskipun Hefrery mengaku belum tahu persis bagaimana kekuatannya karena pandemi Covid-19, namun sebagai runner-up PON XIX Jabar ia yakin tim ini masih tetap tangguh. Apalagi pada PON XIX Jabar, Maluku Utara mengalahkan Jatim di babak semifinal.
Termasuk Sulsel yang diperkuat 4 pemain Liga Pro dan Banten dengan 2 pemain Liga Pro. Tim ini juga tidak bisa dipandang sebelah mata. “Pokoknya, semua lawan saya anggap berat. Tidak ada yang enteng. Tapi sekali lagi saya tegaskan, Jatim tetap optimis dan siap memenangkan semua laga,” tegas Hefrery.
Menurutnya, modal Jatim adalah hasil prakualifikasi lalu. Kala itu, tim futsal Jatim yang diperkuat tiga pemain Liga Pro berhasil juara grup setelah mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 5-1, imbang 2-2 lawan Jateng, dan menang telak 13-1 ketika menghadapi DIY.
“Selain itu, modal Jatim adalah kekompakan tim disamping nama besar. Siapapun lawan yang menghadapi Jatim, pasti sudah grogi lebih dulu,” tandas Hefrery. (Kom/bn)