SURABAYA, arsip.bhantaran.com — Organisasi atau Perkumpulan apapun namanya jika dinilai akan memiliki perbedaan yang membedakan terletak pada Program Sustainable (berkelanjutan)
Demikian yang ditegaskan oleh Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin, ketika dirinya menjadi key note speaker di acara diskusi publik HUT Ikatan Penulis Jurnalis Indonesia (IPJI) ke-21 melalui jaringan jarak jauh (webinar)
Ngabalin yang masih di Istana Kepresidenan saat HUT IPJI ke-21 menilai bahwa siapa saja dan dimana saja setiap warga negara yang berserikat kemudian mempunyai visi dan misi yang sama membentuk wadah perkumpulan diberi kesempatan oleh Negara, selanjutnya tentang bagaimana maju mundurnya perkumpulan tersebut, tergantung pada programnya. “Program yang sustainable lah yang selalu di nanti masyarakat,” ujarnya.
Lanjut Ngabalin sapaan akrab putra asli kelahiran Papua ini, dia mengatakan ada 5 indikator yang sangat mempengaruhi berjalannya sebuah organisasi , pertama kekuatan organisasi terletak pada muatan Tuhan, kedua kemampuan menyerap pengetahuan, ketiga adanya culture yang bagus, Keempat menguasai teknologi sehingga tantangan-tantangan menjadi peluang Lima, menyiapkan generasi mendatang.
FKPRM Sambut Positif
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Pemimpin Redaksi Media (FKPRM)Jawa Timur, Agung Santoso, yang hadir dalam webinar tersebut, menyambut positif statement dari staf kepresidenan.
” Statement dari Pak Ngabalin tentang bagaimana mengelola organisasi atau perkumpulan bisa dijadikan rujukan, karena memang harus begitu, rela terhadap jabatan dan menjadi pengurus di sebuah organisasi maka harus rela apa yang timbul, artinya harus muncul program supaya ada jati diri organisasi, ” tuturnya
FKPRM jatidirinya independen, tidak di atur dan tidak mengatur, tapi memberi masukkan sesuatu yang perlu diberi pola pikir berdasarkan kajian,” tegas Agung.
(Red/bn)