Kepala Kantor Pertanahan Surabaya II Lampri, A.Ptnh, SH,MH mendampingi Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur Ir. H. Jonahar, M.Ec,,Dev, saat foto bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seusai deklarasi program Trijuang.
SURABAYA – Dana hibah untuk kampung tangguh di Surabaya dalam waktu dekat akan segera dicairkan oleh Pemkot Surabaya.
Itu setelah peraturan wali kota (Perwali) nomor 48 tahun 2020 diteken oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Sangat berat mereka kerjanya, makanya ada bantuan dari Pemkot Surabaya dan DPRD, karena itu juga atas persetujuan bersama antara Pemkot dan DPRD,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Dana tersebut diambil dari APBD Surabaya, nominalnya maksimal Rp 5 juta. Gugus Tugas di kampung itu terbentuk melalui SK Camat.
Setidaknya sudah ada sebanyak 1.298 Kampung Tangguh yang terbentuk dan sudah berjalan di Surabaya. Mereka menjadi garda pencegahan meluasnya wabah virus ini di kampung.
Mereka mengamankan kampung, memberangkatkan dan mengawal warganya yang akan isolasi di hotel dan Asrama Haji serta berbagai tugas yang harus dilakukan di tiap kampung.
Menurut Risma, tujuan dana hibah ini adalah sebagai upaya preventif dalam penanganan serta pencegahan agar mata rantai penyebaran dapat segera diputus.
Selain itu, semangat untuk terus bergotong royong juga dibutuhkan. Saat ini dana tersebut prosesnya masih persiapan untuk distribusi.
“Ini untuk menumbuhkan semangat kegotongroyongan pada masyarakat dalam rangka penanganan dan pencegahan Covid-19 ini,” terang Risma.
Selain itu, rencananya Pemkot juga akan melakukan swab test bagi mereka. Apalagi, sudah ada usulan dari para camat untuk melakukan pemeriksaan bagi Gugus Tugas di Kampung.
“Kita nanti akan tes swab semuanya,” ujar Wali Kota perempuan pertama di Surabaya tersebut. (Tribunjatim/bn)