Lamongan, Bhantaran.com – Dalam Nota Keuangan Raperda APBD 2020, komponen Pendapatan Daerah ditargetkan bisa naik 4,68 persen menjadi Rp 3.076.799.929.800.
Menandai pembahasan APBD 2020, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lamongan bersama eksekutif menggelar Rapat Paripurna dengan agenda Penyampaian Nota Keuangan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020, Senin (18/11).
Bupati Fadeli menyampaikan bahwa secara keseluruhan Pendapatan Daerah tahun 2020 diperkirakan sebesar Rp 3.076.799.929.800 yang berarti mengalami peningkatan sebanyak 4,68 persen dari target Pendapatan Daerah APBD Tahun 2019.
Dengan rincian pendapatan asli daerah (PAD) ditargetkan sebesar Rp 554.416.251.400 yang mengalami kenaikan sebesar 4,68 persen.
Sementara untuk dana perimbangan dialokasikan sebesar 1.706.256.723 sehingga secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 2,08 persen.
“Sedangkan untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah ditargetkan Rp 816.126.955.400 yang mengalami peningkatan sebesar 17, 80 persen dari pada target APBD 2019,” ujar Fadeli.
Alokasi Belanja Daerah juga diestimasikan mengalami peningkatan 4,96 persen dibandingkan anggaran APBD Tahun 2019 menjadi sebesar Rp 3.098.199.929.800.
Bupati Fadeli menjelaskan secara umum belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung yang mencapai Rp 1.834.991.228.786 dan belanja langsung sebesar Rp 1.263.288.701.014.
Fadeli mengungkapkan beberapa kebijakan belanja langsung dalam APBD Tahun Anggaran 2020 diantaranya dialokasikan pada bidang pendidikan.
Nantinya sebagian besar dipergunakan untuk peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan pelayanan pendidikan dengan fokus pembangunan pada program peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di semua jenjang baik rehabilitasi dan fasilitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran berbasis komputer serta akreditasi sekolah.
Selain bidang pendidikan, juga berfokus pada penurunan angka kematian ibu dan bayi, peningkatan gizi balita serta percepatan pencegahan stunting dalam bidang kesehatan.
Untuk bidang pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, diantaranya diprioritaskan pada pembangunan pertanian kawasan jagung modern dan pengembangan padi ramah lingkungan.
Sedangkan di bidang infrastruktur, akan diarahkan untuk peningkatan kualitas jalan dan jembatan. Dan dalam bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah lebih berfokus pada peningkatan perekonomian masyarakat desa dengan pelatihan dan pembangunan Warung LA.
“Pemkab Lamongan tetap berusaha meningkatkan kualitas belanja agar makin efektif, dirasakan langsung oleh masyarakat dan konsisten dengan prioritas pembangunan, baik nasional dan provinsi, ” tambahnya.
Dari gambaran diatas, maka rancangan APBD tahun 2020 mengalami defisit sebesar Rp 21,400 milyar.
Selanjutnya dari penerimaan dan pengeluaran pembiayaan, diperoleh alokasi pembiayaan netto sebesar Rp 21,400 milyar. Sehingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun berkenaan menjadi sebesar nol rupiah.(BN)
Sumber : Humas