JAKARTA, arsip.bhantaran.com — Gelaran Simposium Internasional XIV Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) 24-26 Agustus 2022 telah selesai.
Agenda Simposium Internasional ini merupakan agenda tahunan pertemuan para Pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri yang pada tahun ini di gelar di Jakarta dalam momentum 100 Tahun PPI. PPI Dunia didalamnya beranggotakan 60 PPI yang tersebar di 60 negara.
Simposium Internasional ini dibuka di Gedung B Kemendikbudristek pada tanggal 22 Agustus 2022 oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi : Nadiem Anwar Makarim
Dalam agenda Simposium Internasional, PPI Dunia menghadirkan para tokoh-tokoh dan pakar dalam memberikan ceramah dalam bentuk diskusi. Beberapa tokoh yang hadir diantaranya : Prof. Dr. Arif Satria (Ketua Umum ICMI / Rektor IPB), Erick Thohir (Menteri BUMN), Whisnutama Kusubandio (Komisaris Telkomsel), dsb.
Agenda ini berhasil menyedot perhatian para mahasiswa dan pelajar di Indonesia, karena terdapat juga booth-booth pameran kampus-kampus dan sharing session cara berkuliah di luar negeri. Ratusan orang hadir setiap harinya di Kemendikbud ristek.
Kemudian, pada tanggal 24-26 Agustus 2022, merupaka agenda Kongres Internasional yang masih merupakan bagian dari rangkaian agenda Simposium Internasional, Kongres ini dilaksanakan tanggal 24-26 Agustus 2022 di Asrama Haji Jakarta, dimana salah satu agendanya adalah memilih Koordinator PPI Dunia periode 2022-2023.
Achyar Al Rasyid Mahasiswa S3 Tianjin University dari PPI Tiongkok terpilih secara aklamasi melalui proses musyawarah dan mufakat 60 PPI Negara.
“Amanah dan kepercayaan itu adalah suatu tugas berat dari rekan-rekan, tapi saya akan berusaha sebaik mungkin membawa PPI Dunia ini menjadi lebih progresif, berdampak positif pagi seluruh pelajar Indonesia di seluruh dunia, serta berkontribusi nyata bagi Bangsa dan Negara Indonesia”, ujar Achyar yang mengusung visi “Pelajar Indonesia Maju, Indonesia Jadi Bangsa Pemenang” ini. “Saya akan mengajak bersama-sama 62 PPI negara diseluruh dunia untuk berkontribusi bagi bangsan dan negara” pungkasnya.
Achyar pun menambahkan, bahwa ia siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk bisa bekerjasama strategis yang melibatkan para pelajar Indonesia di seluruh Dunia.
“Saya ingin pelajar bisa membantu ekspor perdagangan Indonesia ke luar negeri, karena pelajar potensinya besar, seperti sudah pasti bahasa asingnya bagus dan punya banyak waktu di Negera tempat belajar, serta memiliki sifat kepeloporan yang tinggi, tinggal bagaimana kita mau untuk bermitra dengan pemerintah saja, sehingga ruang itu terbuka”, ujar Wakil Ketua Tantidziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Tiongkok ini. (*)