TUBAN, arsip.bhantaran.com – Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Kabupaten Tuban berhasil menurunkan angka stunting sebesar 7,1 persen.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Esti Surahmi, menyampaikan bahwa pencapaian tersebut berhasil diraih berkat komitmen kuat dari Pemerintah Kabupaten Tuban di bawah kepemimpinan Bupati Tuban—Aditya Halindra Faridzky, S.E., serta kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pihak Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tuban.
Dikatakannya, angka stunting di Kabupaten Tuban mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021, angka stunting mencapai 25,1 persen, kemudian menurun menjadi 24,9 persen pada tahun 2022. “Hingga tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Tuban berhasil turun sebesar 7,1 persen menjadi 17,8 persen,” tukas Esti, Senin (29/04).
Lebih lanjut, Dalam upaya mencapai target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024, pihak terkait terus menggencarkan sejumlah intervensi khusus sejak dulu. Salah satunya adalah dengan meningkatkan program edukasi yang ditujukan kepada berbagai kelompok, seperti remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu pascamelahirkan, orang tua dengan bayi di bawah dua tahun dan bayi di bawah lima tahun.
Selain itu, Dinkes P2KB Tuban juga secara aktif mengampanyekan penerapan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang salah satunya adalah dengan mendeklarasikan Kabupaten Tuban sebagai layak Open Defecation Free (ODF), serta melaksanakan berbagai langkah intervensi lainnya.
“Untuk tercapainya target tersebut, kami mengajak masyarakat Tuban khususnya ibu hamil untuk mengonsumsi makanan-makanan tinggi protein seperti ikan,” tutupnya. (*/bn)