LAMONGAN, arsip.bhantaran.com – Nasib nahas menimpa Dukni (82). Nenek asal Dusun Cekel, Desa Kramat, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini ditemukan meninggal dalam kondisi terapung di empang.
Sebelum ditemukan tak bernyata, Dukni sempat pamit mandi. Diduga dia terpeleset hingga jatuh ke empang.
“TKP insiden ini di empang yang berada di sebelah barat rumah milik korban, Desa Kramat, pada Senin malam (25/7/2022),” ujar Kapolsek Lamongan Kota, AKP M. Fadelan, Selasa (26/7/2022).
Fadelan menceritakan kronologi kejadian ini. Insiden ini, kata dia, bermula saat korban pamit pergi mandi di empang kepada anaknya, Hartatik (54). Korban berangkat mandi pada pukul 14.30 WIB.
Selang beberapa lama, korban tak kunjung pulang. Anak korban khawatir dan segera mencari korban ke empang.
Betapa kaget sang anak mendapati ibunya dalam kondisi terapung tak bernyawa dan hanya mengenakan selembar kain jarik. Ia berteriak sekuat tenaga meminta tolong kepada warga sekitar.
Warga yang mendengar teriakan itu segera menuju ke lokasi. Mereka lalu mengevakuasi jenazah korban dan dibawa masuk ke rumah. Sedangkan, salah satu perangkat desa setempat segera menghubungi petugas medis dan Polsek Lamongan Kota.
“Korban dinyatakan sudah meninggal dunia sejak ditemukan terapung di dalam empang seluas 5×2 meter dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Korban hanya mengenakan selembar kain jarik warna coklat dan tidak ditemukan bekas penganiayaan pada tubuh korban,” tuturnya.
Menurut pengakuan keluarga, korban memiliki riwayat sakit linu pada tulang. Pihak keluarga pun menyadari kejadian tersebut merupakan musibah sehingga mengikhlaskan meninggalnya korban.
“Keluarga tidak menuntut kepada pihak manapun serta menolak untuk dilakukan visum, yang dikuatkan dengan surat pernyataan dari pihak keluarga,” tutupnya. [bj/bn]