• Nasional
    • Politik
    • Ekonomi
    • Kabar Desa
    • Hukum & Kriminal
    • Sosial
  • Daerah
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Hankam
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan
    • Kesehatan
  • Internasional
  • Budaya
    • Mistik
    • Wisata
    • Kuliner
    • Seni
  • Sports
  • Opini
  • Lifestyle
    • Kecantikan
    • Selebrity
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Politik
    • Ekonomi
    • Kabar Desa
    • Hukum & Kriminal
    • Sosial
  • Daerah
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Hankam
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan
    • Kesehatan
  • Internasional
  • Budaya
    • Mistik
    • Wisata
    • Kuliner
    • Seni
  • Sports
  • Opini
  • Lifestyle
    • Kecantikan
    • Selebrity
No Result
View All Result
Bhantaran
No Result
View All Result
Home Politik

Pengamat UGM: Tepat, Penghentian Polemik Presiden 3 Periode

Jumat, 8 April 2022, 06:26
in Politik
Pengamat UGM: Tepat, Penghentian Polemik Presiden 3 Periode

YOGYAKARTA, bhantaran.com  — Joko Widodo (Jokowi) melarang para menteri berbicara tentang penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Arahan itu, ia sampaikan secara langsung kepada para menteri sekaligus meminta mereka lebih sensitif pada kesulitan yang dihadapi rakyat.

Menurut pengamat komunikasi politik UGM, Nyarwi Ahmad, Ph.D, larangan tersebut dinilai tepat untuk situasi saat ini. Apalagi rakyat tengah dihadapkan dengan kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng, serta kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya.
Diskursus soal perpanjangan masa jabatan presiden atau presiden 3 periode yang terus bergulir, dalam pandangannya, sudah tidak tepat lagi dan mengarah pada situasi kontraproduktif. Oleh karena itu, diperlukan upaya menghentikan polemik yang kurang menyentuh pada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat saat ini.

“Saya kira larangan itu tepat karena wacana itu kalau kita runut sebenarnya datangnya dari elite  juga. Kalau melihat kebelakang entah dalam bahasa perpanjangan atau 3 periode itu kan berasal dari kalangan elite para menteri atau petinggi partai,” ujarnya, di Kampus UGM, Kamis (7/4).

Nyarwi mengakui diskursus semacam ini sebenarnya wajar dalam sebuah negara demokrasi. Meski begitu, ada persoalan-persoalan publik lain yang lebih penting dan memerlukan penyelesaian. Bukan sekedar jabatan presiden 3 periode, tetapi rakyat membutuhkan solusi yang menyangkut kehidupan ekonomi mereka.

“Ya sah-sah saja sebenarnya wacana semacam itu, tapi ada yang jauh lebih penting adalah menyangkut kehidupan publik yang harus segera diatasi, bukan soal presiden 3 periode tapi bagaimana mengantisipasi soal minyak goreng atau kenaikan tarif tol, BBM dan lain-lain,” ucap Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) itu.

Terhadap berbagai usulan menyangkut  perpanjangan masa jabatan presiden atau presiden 3 periode, ia menilai usulan semacam itu menandakan jika sebagian elite masih merindukan bayang-bayang memiliki sosok pemimpin yang kuat seperti di zaman Orde Baru. Dengan keinginan semacam itu memperlihatkan soal ketaatan pada konstitusi dan prinsip-prinsip demokrasi belum tertanam sepenuhnya dalam kesadaran para elite.

Oleh sebab itu, Nyarwi sangat menyayangkan usulan tersebut mengingat Indonesia sudah mengalami fase kelembagaan demokrasi yang relatif cukup matang. Hal tersebut terbukti dengan keberhasilan pelaksanaan pemilu secara langsung selama 4 kali.

Kondisi ini memperlihatkan prosedural demokrasi di Indonesia sudah melembaga  cukup baik dengan penyelenggaraan Pemilu secara reguler 5 tahunan untuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Terlepas dari tingkat pendidikan dan pengetahuan politik yang belum merata tetapi pada intinya prinsip dasar demokrasi secara prosedural sudah berjalan dan masyarakat sudah terbiasa menggunakan hak pilihnya.

“Karenanya tepat cara untuk menghentikan polemik ini. Bisa berhenti tentu sejauh elite tidak meneriakkan atau menyuarakan agenda presiden 3 periode, dan saya kira wacana itu akan teredam dengan sendirinya,“ ungkapnya.

Meski begitu, elite disini jangan diartikan mereka yang berada di lingkaran presiden atau para petinggi partai, tetapi termasuk pula para perangkat desa di Indonesia. Karena Asosiasi Perangkat Desa Indonesia (APDESI) akhir-akhir ini turut menyuarakan soal perpanjangan masa jabatan presiden atau presiden 3 periode.

Jika prosedur demokrasi sudah berjalan dengan baik saat ini, kata Nyarwi, langkah berikutnya sebenarnya tinggal mengarahkan pada hal-hal yang substansial dari demokrasi berupa hal-hal yang menyangkut soal transparansi dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang lebih mudah.

Nyarwi meyakini berbagai pernyataan Presiden Jokowi soal ketaatannya pada konstitusi di berbagai kesempatan sebagai pernyataan yang dibangun dengan kesadaran penuh sebagai seorang presiden dan publik figur. Sebab, inkonsistensi akan menjadi risiko yang mahal bagi seorang politisi apalagi sekelas presiden.

Bisa-bisa hal tersebut membahayakan demokrasi yang pernah dibangun. Meski begitu, ia sekali lagi meyakini bahwa di fase-fase terakhir kepemimpinan sebagai presiden tidak akan mengambil risiko dengan merusak reputasi yang sudah banyak dikerjakan.

”Tentu presiden tetap komitmen terhadap demokrasi yang sudah berjalan sebagaimana yang diamanatkan konstutusi. Taat terhadap fondasi-fondasi kehidupan bertata negara yang tertuang dalam konstitusi kita, dan semua pernyataan pejabat publik saat ini kan tidak bisa ditarik, semua terekam dan dicatat. Media dan publik di era digital ini tentu akan mudah sekali menemukan jejak digital, termasuk pejabat publik,“ imbuhnya.
Resaurce: UGM

Related Posts

Berharap Pemilu Aman Tanpa Residu Polarisasi dan Konflik Sosial
Politik

Berharap Pemilu Aman Tanpa Residu Polarisasi dan Konflik Sosial

Rabu, 31 Mei 2023, 19:12
Kompak Bersahabat Siap Antarkan Suhandoyo Jadi DPR RI
Politik

Kompak Bersahabat Siap Antarkan Suhandoyo Jadi DPR RI

Senin, 8 Mei 2023, 13:29
Pakde Karwo Gabung Golkar, Pengamat: Demokrat Pasti Kehilangan
Politik

Pakde Karwo Gabung Golkar, Pengamat: Demokrat Pasti Kehilangan

Rabu, 4 Januari 2023, 08:31
Next Post
Debit Air Tinggi, Tanggul Waduk Rancang Lamongan Jebol

Debit Air Tinggi, Tanggul Waduk Rancang Lamongan Jebol

Pemkab Tuban Cairkan Insentif ke 8.550 Guru TPQ

Pemkab Tuban Cairkan Insentif ke 8.550 Guru TPQ

Cegah Longsor, Forkopimka Widang Tanam Rumput Vertiver di Bibir Bengawan Solo

Cegah Longsor, Forkopimka Widang Tanam Rumput Vertiver di Bibir Bengawan Solo

Rekomendasi

Bupati Lindra Pastikan 2 Jembatan di Wanglu Wetan Senori Bakal Dibangun Tahun ini

Bupati Lindra Pastikan 2 Jembatan di Wanglu Wetan Senori Bakal Dibangun Tahun ini

Sabtu, 25 Februari 2023, 14:09
Jumlah Peserta UKW Terus Alami Peningkatan

Jumlah Peserta UKW Terus Alami Peningkatan

Minggu, 14 Februari 2021, 18:47
Polsek Widang Monitoring  Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional

Polsek Widang Monitoring Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional

Selasa, 5 April 2022, 15:42
Rumah di Lamongan Ludes Dilalap Api, Kakek 80 Tahun Selamat

Rumah di Lamongan Ludes Dilalap Api, Kakek 80 Tahun Selamat

Sabtu, 16 Juli 2022, 18:38
loading...

Bhantaran

Kami adalah media online yang menyajikan berita yang tajam dan akurat untuk Anda.

Sumber Informasi Terpercaya

Recent News

  • Pedagang Teras Malioboro 2 Gelar Aksi Damai di Depan Balai Kota Yogyakarta 19 September 2023,
  • Pembukaan Liga 2 Digelar di Lamongan 10 September 2023,
  • Bupati Lamongan Tokoh Penggerak Enterpreneur 1 September 2023,

SINDIKASI

  • Forum Indonesia
  • Forum Indonesia Banyuwangi
  • Forum Indonesia Tuban
  • TransIndonesia
  • ApaNews

Link

  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kerahasiaan Pribadi

© 2019 Bhantaran – Media Tajam dan akurat. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Politik
    • Ekonomi
    • Kabar Desa
    • Hukum & Kriminal
    • Sosial
  • Daerah
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Hankam
    • Hukum & Kriminal
    • Pendidikan
    • Kesehatan
  • Internasional
  • Budaya
    • Mistik
    • Wisata
    • Kuliner
    • Seni
  • Sports
  • Opini
  • Lifestyle
    • Kecantikan
    • Selebrity

© 2019 Bhantaran.com - Diterbitkan oleh Forum Indonesia Forum Indonesia.