TUBAN, arsip.bhantaran.com – Memasuki Penghujung Tahun 2021, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE menerima Penghargaan Percepatan Pembangunan Desa Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 kategori Pratama. Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar disaksikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/12/21).
Dalam sambutannya, Mendes PDTT memberikan Apresiasi kepada Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota yang berhasil melakukan percepatan pembangunan desa. Jawa Timur juga berhasil menjadi provinsi besar pertama yang dinyatakan bebas dari desa tertinggal dan sangat tertinggal. “Sebanyak 7.724 desa di Jawa Timur telah mencapai status berkembang, maju, dan mandiri, serta tidak ada lagi desa dengan status tertinggal dan sangat tertinggal.” Ucap Abdul Halim.
Sementara itu Gubernur Jatim yang pada kesempatan ini juga mendapatkan penghargaaan menjelaskan bahwa, berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2021 Kementerian Desa PDTT, jumlah desa mandiri dan maju di Jatim tertinggi di antara provinsi lain se Indonesia. Hal tersebut tertuang dalam SK Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Nomor 398.4.1 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor 30 Tahun 2016 Tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa yang dirilis tanggal 19 Agustus 2021.
Dalam pemutakhiran data IDM tahun 2021, tercatat 3.269 desa di Indonesia dinyatakan sebagai desa mandiri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 697 desa atau 21,32 persen berada di Jatim. Pencapaian ini merupakan yang tertinggi di Indonesia dan selanjutnya disusul oleh Jawa Barat di peringkat kedua dengan total 586 desa mandiri serta di peringkat ketiga Provinsi Jawa Tengah dengan total 199 desa mandiri.
Tidak hanya status desa mandiri yang tertinggi, desa dengan status maju di Jatim juga tercatat mendominasi secara nasional dengan total 3.283 desa. Angka ini diikuti oleh Jawa Tengah dengan total 2.295 desa maju dan Jawa Barat sebanyak 2.102 desa maju.
Berdasarkan hal tersebut, Khofifah turut menyampaikan rasa syukurnya karena pembangunan di tingkat pedesaan terus tumbuh baik berdasarkan Indeks Ketahanan Sosial (IKS) Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE) dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL) yang menjadi dasar dalam mengukur IDM.
“Hal ini dikarenakan pembangunan desa yang baik di Jatim tersebut mampu berseiring dengan laju penurunan angka kemiskinan di tingkat pedesaan khususnya pada Tri – Wulan II Tahun 2021. Selain itu yang harus kita syukuri saat ini ada 697 desa mandiri di Jawa Timur, yang merupakan jumlah terbanyak secara nasional,” katanya.
Selepas menerima penghargaan, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menyampaikan terima kasih atas kerja keras juga dukungan segenap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Tuban serta Pemerintah Desa, BPD dan semua masyarakat sehingga Penghargaan ini dapat diraih.
“Saat ini arah pembangunan di Kabupaten Tuban adalah kolaborasi dan sinergitas, termasuk antara Pemkab Tuban dan Pemdes dalam mewujudkan Visi Misi Mbangun Deso Noto Kutho” Ujar Mas Bupati.
Mas Bupati juga menjelaskan bahwa 311 Desa di Kabupaten Tuban juga telah ditetapkan sebagai Desa Digital, yang artinya pelayanan sudah berbasis tekhnologi informasi. Hal ini adalah untuk mengefektifkan program dan pelayanan kepada masyarakat. “Tujuan akhirnya adalah dapat mewujudkan pelayanan terbaik untuk masyarakat” Pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Menteri Desa PDTT bersama Gubernur Khofifah turut meluncurkan Program Desa Berdaya KIP (Kreatif, Inovatif & Produktif) yang ada di 151 desa di Jatim. (MCT/bn)