bhantaran.com – Perlindungan terhadap keluarga makin ekstra dan rutinitas mendadak berubah, karena ancaman pandemi Covid-19.
Orang di sekitar kita, terutama anak barangkali bertanya-tanya dengan situasi baru yang datang tiba-tiba ini.
Jika biasanya belajar di sekolah, anak harus terbiasa belajar di rumah.
Biasanya anak bermain ke luar rumah, sekarang harus libur dulu untuk bermain di luar.
Tak jarang juga, anak cepat bosan menghabiskan waktu di rumah, apalagi harus seperti ini sampai waktu yang tak bisa ditentukan.
Tim psikolog CPMH Fakultas Psikologi UGM, yang terdiri dari Dr. Diana Setiyawati, M.HSc.Psy. (Direktur), Nurul Kusuma Hidayati, M.Psi., dan Wirdatul Anisa, M.Psi., memaparkan masukan mereka terkait cara mengkomunikasikan situasi akibat pandemi Covid-19 terhadap anak.
“Diskusikan sesuai dengan usia anak. Kita dapat menyesuaikan informasi yang diberikan dengan tingkat pemahaman anak dan juga usia anak,” imbau Diana dalam Sharing Session Covid-19, Sekolah, dan Kesehatan Mental, pada Kamis (26/03/2020).
Untuk mengukur pemahaman anak, kita bisa bertanya terlebih dahulu.
Misalnya, anak sekolah dasar, umumnya mereka setidaknya pernah mendengar istilah Corona atau COVID-19.
Orang tua bisa memulainya dengan pertanyaan sederhana seperti pengetahuan mereka tentang Covid-19.
Sedangkan pada anak prasekolah, kita bisa memfokuskan diskusi pada pentingnya menjaga kebersihan diri dan cuci tangan.
Satu hal yang tak kalah penting juga, tunjukkan bahwa situasi ini dapat dan sedang ditangani oleh ahlinya, sementara anak dapat membantu dengan bermain di rumah.
“Agar dapat memberikan informasi yang tepat, tentu orang tua perlu mengedukasi diri sendiri terlebih dahulu.”
“Jangan lupa ketika memberitahukan ke anak, gunakan intonasi suara yang santai sehingga tidak meninggalkan kesan serius atau menakutkan,” jelas Diana.
Diana menyarankan agar orang tua juga mengajarkan anak mencegah penyebaran virus.
Berikan edukasi tentang teknik mencuci tangan yang benar, menjaga kebersihan, menjaga kesehatan, serta beri pemahaman mengenai pentingnya menjaga jarak karena penularan yang mungkin terjadi.
Bila perlu, gunakan media yang dapat menarik minat anak. Pilih media yang sesuai dengan ketertarikan dan usia anak.
“Saat ini banyak sekali media-media edukatif untuk menjelaskan tentang Corona pada anak yang tersebar secara online,” ujarnya.
Jika anak berbuat salah atau belum paham, hindari untuk memarahi atau membentak anak saat mereka menyentuh wajah atau tidak mencuci tangan.
Sebab, memberi reaksi marah atau membentak justru akan menimbulkan permasalajan lain seperti cemas, takut, dan sebagainya.
“Cara mengatasinya cukup dengan mengingatkan dengan baik apabila anak lupa melakukan hal-hal yang telah diajarkan sebelumnya,” ujarnya.
Selain itu, sangat baik apabila orang tua juga menyediakan variasi kegiatan yang menarik minat anak, sehingga mereka tidak merasa bosan dan mau bertahan di dalam rumah.
Sumber : KAGAMA.co